Puisi

Merak dan Semak

23.33

Sang pangeran menyusuri ruang tempatku bernapas,
Menjelajah malam pada mimpi-mimpiku yang indah
Memberi sejuta harap
Layaknya mentari yang tak jua kunjung padam

Tapi kemudian
Pangeran menapak jalan yang menjauh
Tanpa arah
Hingga kesempurnaan sang pencipta hentikan langkahnya

Pangeranku mendungu
Terlena oleh pesona sang merak

Dia cantik, sangat..
Aku iri pada bulu-bulunya nan indah
Menutupi setiap lekuk tubuhnya yang molek

Dia cantik, sungguh..
Aku cemburu ketika pangeranku menghampirinya
Mendekap dan memujanya dengan amat sangat

Dan aku masih disini
Menanti pangeranku membawa rasa

Tapi mana mungkin!

Sedangkan aku hanyalah semak
Singgahan pangeran untuk meludah
Lalu, pantaskah?

Puisi

Tentang Kita

22.30

Kereta impian berhenti sejenak
Memberi harapan pada sebuah kisah

**
Kehadiranmu seakan menjadi lentara bagi gelapnya kedalaman hati
Bagai rinai hujan dikeringnya dahaga jiwa
Memberikan secercah harap saat jumpa pertama

Ah. benarkah rasa suka
Atau hanya langit yang sedang cerah
Dengan kedatanganmu seolah awan menari indah

Dan kita semakin dekat
Bercerita tentang masa yang telah berlalu
Serta hari esok yang penuh misteri

Tertawa dan bahagia
Seakan kau hadir dengan membawa setangkai cinta

Ah. benarkah rasa cinta
Atau hanya bunga yang mekar pada musim semi
Tapi lalu mati saat musim berganti

Kemudian kereta kembali melaju
Dan kita tak tahu kemana akan melangkah

**
Pada pemberhentian selanjutnya
Awan berarak pulang dan langit menjadi gelap
Lalu tetesan hujan mulai basahi tanah hati

Untuk sesaat
Ada cerita tentang kita
Kemudian kau memilih jalanmu

Dan aku memilih jalanku.

.