Menjelajahi Tiananmen Square & Forbidden City Beijing

10.47



Hari ketiga di Beijing, kami manfaatkan untuk mengunjungi Forbidden City (Kota Terlarang) dan Tiananmen Square yang merupakan destinasi wisata popular di Beijing. Selain tembok Cina, wisatawan kalau ke Beijing pasti pengen mampir kemari.

Ok deh share info dulu ya biar keliatan pinter, HAHA.. Jadi sejarahnya Forbidden City ini adalah istana kekaisaran China dari Dinasti Ming hingga Dinasti Qing. Selain sebagai rumah kaisar, tempat ini juga pusat seremonial dan politik pemerintah China selama hampir 500 tahun. Dan karna merupakan tempat tinggal Kaisar, rakyat biasa dilarang masuk ke bangunan ini. Itulah sebabnya disebut juga Zǐjin Chéng atau Forbidden City atau Kota Terlarang. Dinasti kekaisaran China mulai runtuh setelah pemberontakan rakyat dan menjadi negara republik pada tahun 1949 sehingga kemudian Forbidden City dibuka untuk umum sebagai tempat wisata 🏯

Untuk masuk ke Forbidden City bisa melalui Tiananmen Gate atau gerbang utama yang berada tepat didepan Tiananmen Square. Nah Tiananmen Square itu sendiri adalah lapangan super luas yang ada didepan Forbidden City. Panjang lapangan ini 800 meter dan lebar 500 meter dengan luas 440.000 m2 (44 ha). Di lapangan ini juga dibangun Mausoleum Ketua Mao dimana terdapat jenazah Ketua Mao Zedong yang diawetkan. Mao Zedong adalah Presiden pertama negara Republik Rakyat Tiongkok. Beliau ini memerintah sebagai Ketua Partai Komunis China yang mendirikan negara tersebut setelah jaman kekaisaran runtuh. 

Pose kaku didepan Tiananmen Square

Kalau kata guidenya sih rumah orang kaya di China tempo dulu harus terdiri dari 3 bagian. Jadi selain rumah, di bagian depannya harus ada teras dan bagian belakang harus ada taman. Nah karna Forbidden City merupakan rumahnya kaisar, maka Tiananmen Square ini dulu merupakan teras atau halaman depannya. Bisa dibayangin ga kalau halaman depan nya aja udah luas banget, bagian dalem rumahnya kayak mana?

Yup! Ternyata rumah kaisar ini emang luas banget bangeet bangeeet. Pantesan aja disebut City ya, kalau agak kecilan mungkin bisa dibilang Forbidden House, hehe.. Forbidden City ini bentuknya persegi panjang dengan ukuran panjang 961 m dan lebar 753 m. Jadi luasnya sekitar 720,000 m2 (72 ha) dan terdiri dari 800 bangunan dan lebih dari 8.000 kamar! Wow! 


Tiananmen Gate / Gerbang Utama / Gerbang Selatan

Setelah melewati Tiananmen Gate atau Gerbang Selatan, kita akan melewati dua gerbang lagi sebelum benar-benar masuk ke Forbidden City. Gerbang pertama adalah Meridian (Outside), dimana setelah melewati gerbang ini kita akan menemukan bangunan di kanan kiri nya. Ternyata bangunan ini dulunya ruang tunggu atau pemeriksaan untuk tamu yang mau berkunjung ke dalam Forbidden City. Tapi sekarang kayaknya digunakan sebagai tempat tinggal yang kerja disini deh soalnya ada beberapa jemuran gitu. Disini juga ada dua buah tiang tinggi yang dulu fungsinya sebagai tempat bagi rakyat untuk menyampaikan pesan melalui surat. 

Gerbang Kedua adalah Meridian (Inside), nah di gerbang inilah kita harus beli tiket untuk masuk ke Forbidden City. Jujur aja sebenernya ga tau harga tiketnya berapa soalnya udah di provide sama Baidu, hehe.. Tapi kalau search sih harganya sekitar RMB 60. RMB atau Renminbi adalah mata uang Republik Rakyat Tiongkok, kalau di convert ke Rupiah harga tiket masuk ke Forbidden City ini sekitar IDR 120.000. Nah setelah melewati gerbang Meridian (Inside) inilah kita baru resmi masuk ke Forbidden City. Lets the journey begin!

Tiang Tinggi di Meridian (Outside)
Gerbang Meridian (Inside)

Well.. ternyata pintu masuk di gerbang Meridian menyimpan legenda. Jadi di pintu yang warnanya merah ini, terdapat ornamen bulat-bulat berwarna emas/golden yang ga tau apa namanya. Nah ceritanya kalau ada yang pegang bulatan itu maka akan mendapatkan keberuntungan dan bisa kembali ke Forbidden City. Kita pun langsung rebutan buat pegang bulatan di pintu dan berharap semoga bisa kembali ke Beijing HEHE 😇

Wish upon a gate?

Setelah melewati gerbang Meridian (Inside), kita harus menyebrangi parit lebar berisi air yang disebut Golden Water. Tapi tenang kita ga harus berenang kok, kan udah ada jembatannya jadi kita tinggal jalan lewat sana deh. Ada lima jembatan marmer yang melintasi Golden Water. Jembatan tersebut merepresentasikan lima hal untuk menuju ke surga, yaitu kebajikan, kebenaran, kesopanan, kecerdasan dan kesetiaan.

Gerbang Meridian (Inside) dari bagian dalam Forbidden City
Golden Water

Setelah Golden Water ini akan ada satu gerbang lagi yang harus kita lewati sebelum benar-benar sampai di Istana Kaisar. Nama gerbangnya Gate of Supreme Harmony atau dalam bahasa China disebut Taihemen. Gate ini pada jaman dahulu berfungsi sebagai bangunan untuk berpolitik. Jadi ceritanya setiap pagi kaisar akan datang kesini untuk sidang membahas urusan kerajaan bersama para menterinya.

Oya di depan gerbang ini, terdapat patung singa gede yang pada jaman dahulu dipercaya dapat memberikan perlindungan. Dengan kata lain, patung singa ini dianggap sebagai penjaga gerbang masuk menuju istana kaisar. Ada dua buah patung singa yang menjaga gate ini. Mereka berpasangan, yang satunya jantan dan satunya lagi betina. Nah ada yang bisa bedain?

     


Patung singa yang cakarnya memegang bola adalah singa jantan. Bola disini dianggap sebagai dunia, yang artinya laki-laki itu memegang kekuasaan. Sedangkan singa yang cakarnya memegang singa munyil yang imut adalah singa betina. Disini perempuan berfungsi untuk memelihara, maksudnya dengan memberikan keturunan. Eh anywei, jaman dulu kok kaisar udah tau kalau bumi itu bulat ya? 🙈

Sampai di depan Gate ini, kita berhenti sebentar sambil mendengarkan cerita dari guide kita. Nama China nya aku lupa karna agak susah hehe.. tapi kita bisa panggil dia Alice. Dia orang China asli tapi bahasa inggris nya jago banget, very fluent. Ternyata Alice ini dulunya kuliah di Nanjing University, salah satu kampus terbaik di China. Kalau di Indonesia, mungkin setara UI gtu deh. Alice ini jago juga nge-guide nya, soalnya dia hapal semua sejarah bangunan malah sampai tahun-tahun dan nama-nama Kaisar nya. Yang mana kalau dia cerita, kita hanya ngangguk-ngangguk aja HAHA..

Our Guide, Alice.

Walaupun cewek, Alice ini juga tangguh sekali loh. Bayangin aja dia harus jagain 13 orang sendirian di tempat seluas ini. Repot banget kan? terutama sih ngurusin kita-kita yang dari Indonesia, hehe.. Ga seperti temen-temen lain dari Macau atau China yang hanya ngambil beberapa poto. Kita berlima dari tim Indonesia ini norak banget deh. Kayaknya hampir setiap menit kita berenti buat take photo disana sini. Jadinya kita selalu ditungguin rombongan buat jalan ke next spot, atau kadang-kadang juga ditinggal karna kelamaan dan akhirnya kita ngejer-ngejer rombongan 😂

Karna kita sampai di Forbidden City sekitar jam 2 an, Alice bilang kita ga bisa stop lama-lama di satu spot saja. Karna perjalanan menuju pintu keluar masih jauh dan tempat ini udah tutup jam 5. Jadi kita semua harus ikut peraturan biar ga ditinggal sama rombongan, haha siap komandan!

Dari pintu masuk menuju pintu keluar panjangnya hampir 1 kilo meter kalau lurus aja. Sedangkan kita mesti naik turun tangga bangunan jadi bisa dipastikan akan lebih jauh lagi jarak tempuhnya. Setelah menyampaikan info ini, Alice tiba-tiba ngedeketin aku dan bilang "High heels? really?". Langsung aja aku liat kaki aku dan ternyata masih pake wedges abis kunjungan ke kantor Baidu pagi tadi. Gila ya saking excited nya ga sadar sejauh ini pake heels. HAHA.. sambil cengengesan aku bilang "Don't worry, I bring shoes!"

High heels? really?

Sebenernya aku emang udah nyiapin sepatu buat trip di Forbidden City, tapi karna paginya ada kunjungan ke kantor Baidu jadi aku pake heels. Padahal sebelum berangkat kesini tadi sempat ganti baju tapi entah kenapa malah lupa ganti sepatu. Pantesan daritadi agak pegel-pegel cuman ga ngeh. HAHA.. Untunglah ada sepatu didalam tas backpack yang aku bawa. Setelah di sadarkan sama Alice, aku jadi langsung ganti sepatu flat deh. Dan trust me, ini seribu kali lebih nyaman!

Ok, selanjutnya setelah melewati Gate of Supreme Harmony, kita akan memasuki bagian Istana Kaisar yaitu Hall of Supreme Harmony. Tapi dari gate menuju Hall, kita harus melalui lapangan yang lumayan luas. Jaman dulu lapangan ini digunakan untuk upacara-upacara kerajaan. Awalnya semua lapangan yang ada di Istana masih merupakan tanah. Tapi waktu pemerintahan kaisar apa gtu aku lupa, semua lantai lapangan harus dikasih marmer karna kaisar ini takut dengan adanya pemberontakan atau penjahat yang menyusup ke dalam istana. Jadi lapangan disini emang dari dulu sekali sudah di kasih marmer. Wah canggih ya!

Beberapa bagian sedang di renovasi

Menuju Hall of Supreme Harmony

Begitu sampe di Hall of Supreme Harmony, Alice langsung mempersilahkan kita untuk poto-poto soalnya bangunan ini adalah bagian yang paling terkenal dari Forbidden City. Kalau ada yang pernah nonton The Last Emperor, bangunan inilah yang ada di poster film tersebut. Meskipun tragis ternyata film itu kisah nyata loh. Film ini menceritakan tentang Puyi, kaisar terakhir Tiongkok yang menjadi rakyat biasa setelah kekaisarannya diruntuhkan dan menjadi negara republik. 

Kalau nonton film ini ada sedihnya sih, ngebayangin seorang Kaisar dari dinasti Qing yang telah memerintah China selama ratusan tahun, dan ketika tua hanya jadi tukang kebun. Terus kalau mau mampir berkunjung ke Forbidden City, yang mana dulunya adalah rumah dia. Eh dia harus beli tiket masuk. TRAGIC! 

Pose di depan Hall of Supreme Harmony (sebelum naik tangga)
Pose di depan Hall of Supreme Harmony (setelah  naik tangga)

Di bagian depan istana, banyak sekali hiasan kayak tong-tong yang gede banget. Ternyata di jaman dulu fungsinya adalah sebagai tong tempat penyimpanan air. Jadi dulu pernah ada kebakaran hebat di istana, sehingga dibuatlah tong ini sebagai antisipasi jika ada kebakaran lagi dimasa yang akan datang. Meskipun berfungsi sebagai penyimpan air, tapi karna mau diletakkan didepan istana bentuknya juga harus diperhatikan. Liat aja sampe dikasih hiasan kepala-kepala gtu. Niat juga ya?

Tong Air

Nah sayangnya nih pengunjung hanya bisa melihat dari luar saja karna dilarang masuk kedalam ruangan istana. Walaupun semua jendela dan pintu ruangan dibuka tapi tetap tidak bisa masuk karena adanya pagar pembatas dan terali disetiap jendela. Hal ini karna pengelola tempat wisata ingin agar barang-barang didalam istana tetap terjaga. Maklum aja soalnya udah berumur ratusan tahun!


Bagian dalam Istana Kaisar (Singgasana)
Bagian dalam kamar Kaisar

Setelah melewati istana demi istana sang kaisar, sampailah kita dibagian terakhir yaitu Taman Istana atau yang dikenal sebagai Imperial Garden. Masih inget kan penjelasan aku diawal kalau di jaman dulu rumah biasanya terbagi menjadi 3 bagian? Nah taman ini adalah bagian ketiga rumah Kaisar.

Cuaca di taman ini emang adem banget, beda sama di istana yang gersang karna semuanya serba di batu bata dan ga ada satu pohonpun. Taman istana lumayan luas dengan banyak tumbuhan dan bunga-bunga. Disini juga ada pohon yang umurnya udah ratusan tahun. Sayangnya kita hanya sebentar disini, kira-kira cuma 15 menitan karna tempat ini udah mau ditutup untuk pengunjung.

Pada jaman Dinasti Qing, Imperial Garden sering digunakan sebagai ruang tunggu para gadis-gadis desa saat pemilihan sebagai selir kaisar. Btw tau gak berapa banyak jumlah selir kaisar? 3000! Iya tiga ribu selir. Wah gimana bagi waktunya ya? hehe.. Para selir ini juga ga boleh keluar dari Forbidden City loh, karna setelah meraka menjadi selir maka mereka sudah terputus dengan dunia luar. Sedih juga denger cerita ini, percaya ga percaya sih but rumor has it. Mungkin di waktu dulu adalah hal wajar bagi seorang kaisar memiliki banyak selir. Meskipun begitu istri sah kaisar tetap satu, yaitu sang permaisuri 👸 

Salah satu bangunan di Imperial Garden

Salah satu yang unik di taman ini adalah patung gajah yang kakinya salah saat duduk. Soalnya di China ini ga ada gajah, tapi orang-orang kerajaan dulu ada yang berlayar sampai ke negeri-negeri jauh dan ketemu gajah. Nah mereka ini terkesima dengan bentuk gajah yang kuat dan gede, makanya saat kembali ke China mereka langsung membuat patung gajah. Tapi sayangnya karna ga ada contoh nyata dan hanya membayangkan bentuknya jadi deh kaki di patung gajah ini kebalik.


Patung gajah dengan kaki yang salah

Mendekati jam 5, para penjaga sudah berkeliaran untuk mengingatkan kalau sebentar lagi Forbidden City akan ditutup. Kami pun langsung keluar dari gerbang utara atau yang namanya Gate of Divine Prowess. Gerbang ini terletak di bagian belakang Forbidden City dan berbatasan dengan taman Imperial Garden.


Gate of Divine Prowess / Gerbang Utara / Pintu Belakang

Nah selesai sudah trip menyelusuri Forbidden City, situs bersejarah sisa-sisa kejayaan Kaisar Tiongkok di jaman dulu. Kalau ditanya capek engga? Jawabannya IYA pake BANGET. Tapi udah biasa kok, keliling tanah abang dari blok A ke blok F, dari lantai 1 sampai lantai 8, dari pagi ke malem demi baju lebaran aja sanggup apalagi cuma gini doang, HAHA..

Anywei based on pengalaman aku keliling Forbidden City, aku mau share beberapa tips kalau-kalau ada yang mau kesini juga. Simak baik-baik yaaa 😂
  1. Kacamata, payung, sunblock. Kita kesini sekitar bulan Mei jadi lagi lumayan panas ditambah sekitaran istana ga ada pohon, jadi deh gerah to the max! Oya Beijing sendiri punya 4 musim jadi pastikan dulu kalian berangkat kesana di musim apa sehingga bisa disesuaikan peralatan yang akan dibawa.
  2. Air minum. Ngelilingin Forbidden City sampe kiloan meter pasti haus jadi mesti nyiapin air minum buat bekel dijalan. Jangan harap nemuin mang cangcimen atau mijon ya. Ini Beijing bung!
  3. Outfit yang nyaman. Pastikan jangan pake high heels, HAHA.. Pilih sepatu yang enak dipake buat perjalanan jauh plus naik turun tangga soalnya muterin istana kaisar ini beneran bikin berasa jompo deh 👵👴
  4. Tissu, basah atau kering. Kalau main ke Beijing, jadikanlah tissu sebagai sahabat sejati, hehe.. Kali aja kalian kebelet disini pastikan selalu bawa tissu atau kalau perlu sekalian pake masker. Soalnya toliet di sini ga ada flush ataupun air ataupun tissu. Kebayang kan toilet umum yang dipake rame-rame tapi ga pernah disiram? Iuuuuhhhhhh!
  5. Uang. Ini penting soalnya masuk ke Forbidden City mesti beli tiket, kecuali kalau dibayarin Baidu hehe 😛  
Dalam perjalanan pulang aku sangat bersyukur bisa mengunjungi Forbidden City soalnya jalan-jalan kali ini sangat sangat menyenangkan sekaligus menambah pengetahuan. Karna saat mengintip masa lalu ternyata banyak hal yang bisa kita ambil hikmahnya dalam menjadikan kita manusia yang lebih bijaksana di masa depan. Ceileh*

Terima kasih, Beijing! 

You Might Also Like

0 komentar

.